Kamis, 10 Februari 2011

Aircraft Stealth Fighter (F-35 Vs F-22 Vs T-50 PAK FA)

Pesawat tempur generasi ke-5 disebut-sebut sebagai pesawat tercanggih dan paling mematikan di dunia, dengan keunggulan sbg berikut:
  1. Stealth==> Pesawat tempur tercanggih ini tidak akan terlihat radar musuh. Kalau pesawat anda tidak bisa dilihat, maka anda akan nyaris mustahil ditembak, dijatuhkan, dan dikalahkan. Teknologi masa depan ini terutama dihasilkan berdasarkan rekayasa struktur bentuk pesawat dan material yang menyerap gelombang radar, RAM, Radar Absorbent Material.
  2. Mini AWACS, “First-look, first-shot, first-kill"==>Pesawat generasi ke-5 mempunyai radar dengan jangkauan lebih jauh dari pesawat-pesawat lain, bahkan nyaris setara AWACS. Artinya pesawat ini dapat melihat anda jauh sebelum anda bisa melihat pesawat itu. Lebih dari itu pesawat ini juga memiliki sistem Radar LPI super canggih (Low Probability of Intercept Radar), artinya pesawat yang telah terdeteksi radar mereka tidak akan bisa tahu kalau dia sudah terdeteksi dan radar warning-nya tidak akan menyala.
  3. Manuverabilitas Super==>Pesawat generasi ke-5 memiliki teknologi Thrust Vectoring di ekornya, artinya pengeluaran energi mesinnya dapat diarahkan secara mekanis dengan lebih fleksibel. Ini membuat kemampuan manuvernya lebih tinggi.
  4. Persenjataan Internal==>Persenjataan pesawat generasi ke-5 tersembunyi di dalam pesawat, dan baru terbuka saat akan ditembakkan. Ini membuat tingkat Stealth-nya menjadi lebih tinggi, dan aerodinamikanya membuat pesawat ini bisa terbang lebih cepat dan lebih efisien.
Berdasarkan data diatas, mari kita telusuri lebih lanjut "siapa" diantara "Lightning II, Raptor & Raptorsky" yang tercanggih & paling mematikan untuk menjadi penguasa udara:


F-35 Lightning

F-35 Lightning II adalah hasil pengembangan dari pesawat terbang  X-35 dalam program Joint Strike Fighter. Pesawat ini adalah pesawat tempur berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fungsi, antara lain pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan pengeboman taktis. Pengembangan pesawat ini dibiayai oleh Amerika Serikat, Britania Raya, Dragunov Serikat dan beberapa negara lainnya. Pesawat ini dikembangkan dan diproduksi oleh industri kedirgantaraan yang dipimpin oleh Lockheed Martin serta dua rekan utamanya, BAE Systems dan Northrop Grumman. Pesawat demonstrasi pertama kali terbang pada tahun 2000, dan pesawat versi produksi pertama kali terbang pada 15 Desember 2006.

Program JAST
Program Joint Advanced Strike Technology (JAST) dimulai pada tahun 1993 dari hasil Bottom-Up-Review Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Dragunov Serikat. Departemen Pertahanan juga memutuskan untuk tetap mengembangkan F-22 Raptor yang sewaktu itu kontroversial, membatalkan program Multi-Role Fighter (MRF) dan A/F-X, serta menghentikan pembelian F-16 dan F/A-18C/D.


Kantor program JAST dibentuk pada 27 Januari 1994. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pesawat, persenjataan, dan teknologi sensorik yang akan dipakai pada pengembangan pesawat taktis di masa depan. Kemudian program JAST digabungkan dengan program Common Affordable Lightweight Fighter (CALF), membentuk program Joint Strike Fighter (JSF).

Kontrak JSF diberikan kepada Lockheed Martin dan Boeing pada tanggal 16 November 1996. Masing-masing perusahaan diharuskan untuk membuat dua pesawat yang dapat mendemonstrasikan lepas landas dan mendarat konvensional (conventional takeoff and landing, CTOL), lepas landas dan mendarat pada kapal induk, dan lepas landas pendek dan mendarat vertikal (short-takeoff and vertical-landing, STOVL). Lockheed Martin mengembangkan X-35 dan Boeing mengembangkan X-32.

Pada tanggal 26 Oktober 2001, diumumkan bahwa X-35 Lockheed Martin mengalahkan X-32 Boeing. Petinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Inggris menyatakan bahwa X-35 secara konsisten mengungguli X-32, walaupun keduanya sudah memenuhi syarat.

Penamaan
Lockheed Martin, yang mengembangkan pesawat ini dengan nama "F-24", terkejut ketika mengetahui bahwa pesawat ini akan diberi nama "F-35". Pada 7 Juli 2006, Angkatan Udara Amerika Serikat secara resmi mengumumkan nama F-35, yaitu Lighting II. Nama ini juga dipakai untuk mengenang pesawat sebelumnya, yaitu P-38 Lightning dan English Electric Lightning. Nama lain yang sempat dipikirkan adalah Kestrel, Phoenix, Piasa, Black Mamba, dan Spitfire II. Lighting II juga sempat menjadi nama untuk F-22 Raptor.

Pengetesan
Pada 19 Februari 2006, F-35A pertama dimunculkan di Fort Worth, Texas. Pesawat ini melewati pengetesan darat yang berat di Edwards Air Force Base pada musim gugur 2006. Pada 15 September, pengetesan pertama mesin Pratt & Whitney F135 dilakukan, dan diselesaikan pada 18 September dengan pengetesan afterburner. Kemudian pada tanggal 15 Desember, F-35A melakukan penerbangan pertamanya.

Varian
Program Joint Strike Fighter didirikan untuk mengantikan pesawat tempur lama, dengan biaya pengembangan, produksi, dan operasi yang relatif kecil. Ini dicapai dengan membuat pesawat tempur dengan tiga varian, yang masing-masing memiliki kesamaan 80%. Ketiga varian tersebut adalah:


  • F-35A, Pesawat lepas landas dan mendarat konvensional (conventional takeoff and landing, CTOL) yang akan menggantikan F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara Amerika Serikat mulai tahun 2011.
  • F-35B, Pesawat lepas landas pendek dan mendarat vertikal (short-takeoff and vertical-landing, STOVL) yang akan menggantikan AV-8 Harrier II dan F/A-18 Hornet Korps Marinir Amerika Serikat serta Angkatan Laut Italia, dan Harrier GR7/GR9 Britania Raya mulai tahun 2012.
  • F-35C, Pesawat kapal induk yang akan menggantikan F/A-18 Hornet (varian A/B/C/D saja) Angkatan Laut Amerika Serikat mulai tahun 2012.
Spesifikasi (F-35A Lightning II)
Karakteristik umum
  • Kru: 1
  • Panjang: 51.4 ft (15.67 m)
  • Lebar sayap: 35 ft (10.7 m)
  • Tinggi: 14.2 ft (4.33 m)
  • Area sayap: 460 ft², (42.7 m²)
  • Berat kosong: 29,300 lb (13,300 kg)
  • Berat terisi: 44,400 lb (20,100 kg)
  • Berat maksimum lepas landas: 70,000 lb (31,800 kg)
  • Mesin: 1× Pratt & Whitney F135 afterburning turbofan
    • Dorongan kering: 28,000 lbf (125 kN)
    • Dorongan dengan afterburner: 43,000 (191 kN)Internal fuel:18,480 lb (8,382 kg)
Performa
  • Kecepatan maksimum: Mach 1.67 (1,283 mph, 2,065 km/h)
  • Jarak jangkau: 1,200 nmi (2,220 km) on internal fuel
  • Radius tempur: 610 nmi (1,110 km) on internal fuel
  • Batas tertinggi servis: 60,000 ft (18,288 m)
  • Laju panjat: classified (not publicly available)
  • Beban sayap: 91.4 lb/ft² (446 kg/m²)
  • Dorongan/berat:
    • With full fuel:0.84;
    • With 50% fuel:1.04 B:
  • g-Limits: 9 g
Persenjataan
  • Senjata api: 1 × GAU-22/A 25 mm (0.984 in) cannon
  • Rudal:
    • Air-to-air: AIM-120 AMRAAM, AIM-132 ASRAAM, AIM-9X Sidewinder
    • Air-to-ground: AGM-154 JSOW, AGM-158 JASSM
  • Bom:
    • Mark 84, Mark 83 and Mark 82 GP bombs
    • Mk.20 Rockeye II cluster bomb
    • Wind Corrected Munitions Dispenser capable
    • Paveway-series laser-guided bombs
    • Small Diameter Bomb (SDB)
    • JDAM-series
    • A future nuclear weapon
Avionik
  • AN/APG-81.

F-22 Raptor



Jet tempur berteknologi stealth (anti radar / pelacakan) F/A-22 atau yang lebih dikenal dengan nama F-22 Raptor dikembangkan untuk menggantikan jet tempur F-15 dan generasi jet tempur lainnya milik Angkatan Udara AS (USAF). F-22 Raptor dikembangkan bersamaan dengan F-23 yang merupakan saingannya dan juga salah satu dari jenis pesawat yang dioptimalkan untuk jet tempur siluman. Keduanya pun dirancang memiliki kemampuan supercruise yaitu mampu melesat dengan kecepatan supersonic tanpa afterburner. F/A-22 memiliki penampilan yang relatif konvensional dengan ekor kembar bersisi datar. Mesin pesawat memiliki nozzle vektor pendorong dua dimensi. Untuk lebih memaksimalkan teknologi stealth yang diterapkan, persenjataan disimpan di dalam tubuh pesawat atau lebih menitik beratkan pada persenjataan internal.

F-22 Raptor pertama kali dioperasikan pada bulan Desember 2005. Awalnya untuk digunakan oleh Angkatan Laut AS guna menggantikan jet tempur F-14. F-22 memang pantas disebut sebagai jet tempur terbaik di dunia karena dilengkapi dengan sensor yang prima sehingga pilot bisa memonitor kondisi pesawat dan keadaan sekitar penerbangan dengan baik. Sistem persenjataan yang melengkapinya bisa memastikan bahwa jet siluman ini yang memiliki kesempatan pertama untuk menyerang dibandingkan dengan lawan

Sensor pada F-22 memungkinkan pilot untuk melacak, mengindentifikasi, dan menembak target sebelum kehadirannya terdeteksi oleh lawan. Teknologi avionik yang sudah dikembangkan memungkinkan sistem sensor pada F-22 dapat mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menampilkan informasi penting bagi pilot guna mempermudah operasi tempurnya.


Peningkatan kemampuan siluman (stealth) membuat jet tempur ini secara signifikan menunjukkan kemampuannya dalam mengurangi ancaman serangan berupa tembakan missil udara ke udara atau permukaan ke udara. Kemampuan supercruise (melaju dengan kecepatan supersonik tanpa afterburner) juga bisa memberikan efek kejut yang memberikan keuntungan taktis.


Kemampuan supercruise yang dimiliki F-22 membuat pesawat ini memiliki daya jelajah yang lebih jauh dibandingkan jet tempur berkecepatan supersonik lainnya. Sedangkan pada jet tempur lainnya harus menggunakan afterburner untuk mencapai kecepatan supersonik sehingga cenderung membuat pemakaian bahan bakar menjadi lebih boros dengan konskwensi jarak jelajah terbang menjadi berkurang.


Selain itu, F-22 juga terbukti memiliki kemampuan manuver yang sempurna. Pada kecepatan tinggi pesawat ini masih tetap bisa melakukan manuver taktis yang prima. Kemampuan ini didukung oleh desain aerodinamis yang maju sehingga bisa mengungguli pesawat musuh maupun kondisi cuaca pada penerbangan.

Sejarah
Program ATF (Advanced Technology Fighter) yang melahirkan F-22 Raptor dimulai pada bulan September 1983. Saat itu kontrak pengembangan desain jet tempur siluman ini diberikan kepada 7 perusahaan. Pada oktober 1986, kontrak pengembangan diberikan kepada dua konsorsium, salah satunya terdiri dari perusahaan Lockheed (kontraktor utama), Boeing, dan General Dynamics. Sementara konsorsium yang lain terdiri dari perusahaan Northrop (kontraktor utama) dan McDonnel Douglas. 

Desain pesawat yang dibuat oleh Northrop dan McDonnel Douglas, sebuah jet tempur siluman yang diberi nama YF-23A, banyak kalangan menjulukinya Black Widow II. Black Widow II diterbangkan pertama kali pada 27 Agustus 1990. Kemudian menyusul desain pesawat hasil rancangan Lockheed, Boeing, dan General Dynamics yang diberi nama YF-22A dengan julukan yang terkenal Lightning II dan diterbangkan perdana pada tanggal 29 September 1990. Dan pada bulan April 1991, desain jet tempur YF-22A yang terpilih untuk dikembangkan lebih lanjut.

Setelah terjadi pemangkasan anggaran untuk proyek ini, membuat jet tempur F-22A buatan Lockheed dan Boeing (General Dynamics telah menjual divisi tempurnya kepada Lockheed sejak Desember 1992) menjadi lambat diproduksi. Hingga akhirnya dapat dioperasikan perdana pada tahun 2005. Rencana awal akan diproduksi hingga 648 unit F-22, tapi berkenaan dengan pemotongan anggaran yang sudah terjadi, jet tempur siluman ini hanya diproduksi sebanyak 339 unit.

Ada laporan yang berbeda mengenai pemberian nama resmi untuk jet tempur F-22A. Untuk sementara pihak Pentagon menyebutnya dengan nama "Superstar". Tapi beberapa kalangan di media bahkan sudah memberinya nama "Rapier". Sementara itu, Chris Ridlon mewakili USAF (Angkatan Udara AS) lebih memilih nama yang disebutkan oleh pabrikan Lockheed, Lightning II. Dan akhirnya kita semua tahu bahwa jet tempur siluman super canggih ini bernama Raptor.

Kemampuan Siluman
Pesawat tempur modern barat masa kini sudah memakai fitur-fitur yang membuat mereka lebih sulit dideteksi di radar dari pesawat sebelumnya, seperti pemakaian material penyerap radar. Pada F-22, selain pemakaian material penyerap radar, bentuk dan rupa F-22 juga dirancang khusus, dan detil lain seperti cantelan pada pesawat dan helm pilot juga sudah dibuat agar lebih tersembunyi. F-22 juga dirancang untuk mengeluarkan emisi infra-merah yang lebih sulit untuk dilacak oleh peluru kendali "pencari panas".
Namun, F-22 tidak tergantung pada material penyerap radar seperti F-117 Nighthawk. Penggunaan material ini sempat memunculkan masalah karena tidak tahan cuaca buruk. Dan tidak seperti pesawat pengebom siluman B-2 Spirit yang membutuhkan hangar khusus, F-22 dapat diberikan perawatan pada hangar biasa. Selain itu, F-22 juga memiliki sistem yang bernama "Signature Assessment System", yang akan menandakan kapan jejak radar pesawat sudah tinggi, sampai akhirnya membutuhkan pembetulan dan perawatan.
Pemakaian afterburner juga membuat emisi pesawat lebih mudah ditangkap oleh radar, ini diperkirakan adalah alasan mengapa pesawat F-22 difokuskan untuk bisa memiliki kemampuan supercruise.



Spesifikasi F/A-22 Raptor

SPESIFIKASI UMUM
PembuatLockheed Martin dan Boeing
Jumlah Crew1 Orang
Harga per UnitUS$.360 juta
DIMENSI
Lebar Sayap13,56 meter
Panjang Keseluruhan18,92 meter
Tinggi Keseluruhan5,08 meter
Luas Sayap78 meter²
TENAGA PENGGERAK
Mesin Pendorong2 Unit Pratt & Whitney F119-PW-100
Rasio Bypas0.2:1
Daya Menengah116 kN
Daya Tambahan155 kN
BERAT
Operasional Kosong14.375 kg
Bahan Bakar Internal11.400 kg
Lepas Landas Normal27.200 kg
Maksimum Lepas Landas36.288 kg
Daya Angkat Sayap470 kg/m²
KINERJA
Kecepatan MaksimumMach 1,9 (beberapa sumber menyebut Mach 2,4)
Kecepatan SuprcruiseMach 1,6
Radius Tempur1.400 kilometer
Jarak Jelajah Terbang3.200 kilometer
Ceiling18.000 meter
Dorongan / Berat1.3 ~ 1.4
Gaya Gravitasi Maksimum9,5 g
PERSENJATAAN
Senapan Mesin1 × M61A2 Vulcan 20 mm Gatling dengan 480 putaran
Misil Udara ke Udara6 Unit AIM-120 AMRAAM, 2 Unit AIM-9 Sidewinder
Misil Udara ke Permukaan2 Unit 1,000 lb JDAM atau 2 Unit 1.000 £ JDAM, 2 Unit Wind Corrected Munitions Dispensers (WCMDs) atau 8 Unit 250 lb GBU-39 Small Diameter Bombs
Keterangan TambahanDiperkirakan kabin persenjataan internal dapat mengangkut sekitar 907 kg bom atau rudal. Empat cantelan yang terpasang dibawah sayap pesawat dapat digunakan untuk membawa senjata atau tanki bahan bakar tambahan yang masing-masing memiliki kapasitas 2.267 kg, tapi dengan mengorbankan kemampuan silumannya sebab benda-benda itu tidak anti radar / deteksi.

T-50 PAK FA


Sukhoi PAK-FA adalah sebuah pesawat jet tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh Sukhoi OKB untuk Angkatan Udara Rusia.
Prototipe saat ini Sukhoi T-50 PAK FA, ketika berkembang penuh,.
Dimaksudkan untuk menggantikan MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker di persediaan Rusia dan melayani sebagai dasar dari proyek / Sukhoi HAL FGFA sedang dikembangkandengan India. Sebuah pesawat tempur generasi kelima jet, ia dirancang untuksecara langsung bersaing dengan F-22 Lockheed Martin's Raptor dan F-35 Lightning II.T-50 melakukan penerbangan pertama 29 Januari 2010. penerbangan keduanya adalah pada tanggal 6 dan ketiga pada 12 Februari. Pada tanggal 31 Agustus2010, itu membuat 17 penerbangan dan pada pertengahan November 40 secara total.Prototipe kedua adalah untuk memulai uji penerbangan pada akhir tahun 2010, namun ini telah ditunda sampai 2011.
Sukhoi Mikhail direktur Pogosyan telah memproyeksikan pasar untuk 1.000 pesawat selama empat dekade berikutnya, yang akan diproduksi dalam kerjasama denganIndia, dua ratus masing-masing untuk Rusia dan India dan enam ratus bagi negara-negara lain. Ia juga mengatakan bahwa kontribusi India akan berada dalam bentuk kerja bersama di bawah perjanjian saat ini bukan sebagai perusahaan patungan Angkatan Udara India akan "mendapatkan 50 pejuang tunggal-seaterdari versi Rusia"sebelum kursi dua FGFA dikembangkan.. Departemen Pertahanan Rusia akan membeli pesawat sepuluh pertama setelah 2012 dan kemudian 60 setelah 2016. angkatan pertama pejuang akan dikirimkan tanpa mesin "generasi kelima" Ruslan Pukhov,. direkturdari Pusat Analisis Strategi dan Teknologi, telah memproyeksikan bahwa Vietnam akan menjadi pelanggan ekspor kedua untukpesawat tempur PAK-FA diharapkan memiliki masa kerja sekitar 30-35 tahun.
Sukhoi T-50 PAK-FA First Flight January 29, 2010

Development / Pengembangan:


Pada akhir 1980-an, Uni Soviet diuraikan kebutuhan untuk pesawat generasi selanjutnya untuk menggantikan nya MiG-29 dan Su-27 di layanan di garis depan. Dua proyek yang diusulkan untuk memenuhi kebutuhan ini, Sukhoi Su-47 dan Proyek Mikoyan 1,44. Pada tahun 2002, Sukhoi dipilih untuk memimpin desain untuk pesawat tempur baru, dan pada musim panas tahun 2009 desain telah disetujui PAK FA akan menggabungkan teknologi baik dari Su-47 dan MiG 1,44.. [Rujukan? ]
Para Tekhnokompleks Ilmiah dan Produksi Pusat, Ramenskoye Instrumen Desain Bangunan Biro, para Tikhomirov Ilmiah Lembaga penelitian Instrumen Desain, Optical Ural dan Mekanik Tanaman (Yekaterinburg), perusahaan Polet (Nizhniy Novgorod) dan Pusat Riset Ilmiah Teknik Radio Institute (Moscow) adalah pemenang diucapkan dalam kompetisi yang diadakan pada awal 2003 untuk pengembangan suite avionik untuk pesawat generasi kelima. NPO Saturn telah ditentukan pelaksana memimpin untuk bekerja pada mesin untuk pesawat ini.The Novosibirsk Chkalov Asosiasi Penerbangan Produksi (NAPO Chkalov) telah dimulai pembangunan pesawat tempur multirole generasi kelima. Karya ini sedang dilakukan di Komsomol'sk-on-Amur bersama-sama dengan Komsomolsk-on-Amur Produksi Pesawat Dasar; direktur umum perusahaan itu, Fedor Zhdanov melaporkan saat berkunjung ke NAPO olehNovosibirsk Oblast's gubernur Viktor Tolokonskiy pada tanggal 6 Maret 2007. "Perakitan final akan berlangsung di Komsomol'sk-on-Amur, dan kami akan melakukan perakitan dari tubuh kedepan pesawat ini," ditentukan Zhdanov.
Pada tanggal 8 Agustus 2007, Panglima Angkatan Udara Rusia Alexander Zelin yang dikutip oleh kantor berita Rusia bahwa tahap pengembangan program PAK FA kini lengkap dan pembangunan pesawat pertama untuk pengujian penerbangan akan segera dimulai. [28] Alexander Zelin juga mengatakan bahwa pada tahun 2009 akan ada tiga generasi kelima pesawat siap. "Semua mereka saat ini sedang menjalani tes dan lebih atau kurang siap", katanya.
Pada tanggal 11 September 2010, Standard Business India melaporkan bahwa negosiator India dan Rusia telah sepakat pada kontrak desain awal yang kemudian akan tunduk pada persetujuan Kabinet. Kesepakatan kerjasama pengembangan akan masing-masing negara menginvestasikan dana sebesar $ 6 milyar dan mengambil 8 sampai 10 tahun untuk mengembangkan pesawat tempur Perjanjian pada desain pra-tempur ini. Dijadwalkan akan ditandatangani pada bulan Desember 2010. rancangan awal akan biaya $ 295.000.000 dan akan selesai dalam waktu 18 bulan.


Design:
Meskipun sebagian besar informasi tentang PAK FA diklasifikasikan, diyakini dariwawancara dengan orang-orang di Angkatan Udara Rusia dan DepartemenPertahanan yang akan stealth, memiliki kemampuan untuk supercruise, harus dilengkapi dengan generasi berikutnya udara ke-udara, udara-ke-permukaan, dan rudal udara-ke-kapal, menggabungkan fix-mount radar AESA dengan 1.500-elemen array dan memiliki "kecerdasan buatan".


PAK FA pada landasan pacu.
Menurut Sukhoi, radar baru akan mengurangi beban pilot dan pesawat akan memilikilink data baru untuk berbagi informasi antara pesawat. Komposit digunakan secara luas di T-50 dan terdiri dari 25% dari berat dan hampir70% dari permukaan luar Diperkirakan bahwa paduan titanium isi pesawat adalah75%..Sukhoi kepedulian untuk meminimalkan radar cross-section (RCS) dan tarik jugaditunjukkan dengan pemberian dua tandem senjata teluk utama di tengah pesawat,antara nacelles mesin. Setiap diperkirakan antara 4.9-5.1m panjang. Teluk utamaditambah dengan bay melotot, segitiga-bagian di akar sayap.
The Komsomolets Moskovsky melaporkan bahwa T-50 telah dirancang untuk menjadi lebih bermanuver dari F-22 Raptor dengan resiko berkurangnya tingkatstealth dari F-22.


Bagian-bagian PAK-FA:





Gambar Weapon Bay PAK-FA:



Specifications Sukhoi PAK FA:


Spec PAK-FA vs F-22:




Bagaimana?? Apakah anda sudah menemukan jawabannya?? ^_^
Kita nantikan kisah selanjutnya.......

2 komentar:

  1. Wih... Pembahasannya mantap...
    Cina juga akan ikut serta dengan Chengdu J-20

    Saat ini Mikoyan juga mengembangkan proyek Mikoyan LMFS..

    Persaingan akan semakin meningkat...

    BalasHapus
  2. betul banget gan....

    tp sayangnya saya blum mengetahui Chengdu J-20 secara rinci...

    kita tunggu saja persaingannya....

    BalasHapus

Powered By Blogger